Makalah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Yang Hipertensiune
Kehamilan dan kelahiran dianggap sebagai suatu kejadian fisiologis yang pada sebagian besar wanita berakhir dengan normal dan tanpa komplikasi (Departmen of Health, 1993). Aplikasi hack facebook terbaru xxi. Pada akhir masa puerperium, pemulihan persalinan secara umum dianggap telah lengkap.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi baru dan proteinuria terukur (quan tiped proteinuria) yang terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih yang menghilang setelah melahirkan. Terdapat hipotesis mengenai penyebab hipertensi dalam kehamilan termasuk peran stres oksidatif, inflamasi, maladaptasi sirkulasi, kelainan humoral, mineral, atau metabolik (Rahajuningsih.D.S, 2008). Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyulit kehamilan dan salah satu penyebab kematian utama baik bagi ibu maupun bayinya. Di Indonesia mortalitas dan morbiditas akibat hipertensi dalam kehamilan masih cukup tinggi sekitar 5 - 15% penyulit kehamilan. Hal ini disebabkan karena persalinan di Indonesia masih banyak ditangani oleh petugas non medik dan sistem rujukan ibu hamil yang belum sempurna (Prawirohardjo, 2008).
Secara tradisi diagnosis hipertensi dalam kehamilan ditegakkan bila seseorang wanita hamil menunjukkan triad: hipertensi, proteinuria, dan edema setelah kehamilan 20 minggu, akhir trimester II dan awal trimester III (Rahajuningsih.D.S, 2008). Hipertensi secara umum didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah diastolik dan sistolik. Tekanan diastolik menggambarkan resistensi perifer, sedangkan tekanan sistolik menggambarkan besaran curah jantung. Berbagai penyebab hipertensi antara lain penyakit ginjal, kelainan kelenjar adrenal, hipertensi yang diinduksi kehamilan dan juga peningkatan kadar kolesterol darah (kasim R, dkk, 2008). Peningkatan kadar kolesterol darah dapat menyebabkan hipertensi karena kolesterol yang berlebih dalam darah akan melekat pada dinding pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan arteri (Badruzzaman, hipertensi, stroke, jantung koroner, bias sembuh permanen, Peningkatan kolesterol sendiri dapat disebabkan karena mengkonsumsi terlalu banyak lemak jenuh, seperti makanan yang banyak mengandung lemak, kelebihan berat badan, tingkat aktifitas atau kekurangan gerak fisik, merokok, dan terlalu banyak asupan alkohol (wsp, artikel hipokolesterolemia. Oleh karena itu wanita hamil yang kolesterolnya tinggi dapat menyebabkan hipertensi dalam kehamilan, keadaan ini apabila tidak dikontrol dapat membahayakan pada ibu dan bayinya, kelahiran prematur, dan juga meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Tujuan 1.2.1.
Tujuan Umum Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing dan CI Lapangan mengenai permasalahan ibu hamil. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan permasalahan yang menyangkut Kolesterol pada ibu hamil.
Mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan permasalahan yang menyangkut Hipertensi pada ibu hamil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kolesterol Pada Ibu Hamil Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim ibu selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin seusia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kehamilan (Prawirohardjo, 2008). Sebagian besar lemak yang terdapat di dalam tubuh akan masuk ke dalam kategori asam lemak dan triasligliserol, gliserofosfolipid dan sfingolipid, eicosanoid, kolesterol, garam empedu, dan hormon steroid, serta vitamin larut lemak.